https://www.jpnn.com/news/jasa-pengiriman-tki-ilegal-ditindak,
Jumat, 8 Februari 2013
KUPANG -- Komitmen Kapolda NTT, Brigjen Pol. Ricky Herbert Sitohang untuk menindak keberadaan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) "nakal" di NTT, Kamis (7/2), diungkapkan. Tidak tanggung-tanggung, Kapolda memerintahkan Direktur Reskrim Umum, Kombes Pol. Samuel Kawengian, segera menuntaskan persoalan tersebut.
"Saya minta Direskrimum untuk menindak perusahaan
jasa tenaga kerja yang terbukti melakukan pengiriman TKI secara ilegal,"
tegas Sitohang.
Penegasan orang nomor satu di jajaran Polda NTT ini
cukup beralasan. Pasalnya, dia juga marah namanya dicatut Forum Komunikasi
Tenaga Kerja (ForkomNaker) NTT, sebagai pembina dan kepengurusan organisasi
itu.
"Saya tidak tahu siapa-siapa di organisasi itu, tiba-tiba
nama saya dicatut sebagai pembina. Ini kurang kerjaan namanya," ujar
Sitohang dengan nada tinggi.
Penegasan itu disampaikan, ketika
Kapolda melakukan audiens dengan PIAR NTT yang diwakili Paul SinlaEloE,
dan Rumah Perempuan yang dihadiri Liby SinlaEloE serta beberapa keluarga TKI.
Audiens itu bertempat di lantai II Polda NTT. Sayangnya, Ketua ForkomNaker NTT,
Aryanto Ludoni, ketika akan dimintai keterangannya terkait keluhan Kapolda ini,
handphone tidak aktif.
Sementara itu, penjemputan TKI NTT hari kedua Kamis
(7/2), tidak setegang di hari sebelumnya. Kedatangan 31 TKI yang dibagi dalam
dua kloter tersebut, berlangsung aman dan lancar. Begitu tiba di Bandara El
Tari Kupang, mereka langsung diantar bis Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)
Naibonat, ke Mapolda NTT.
Di Mapolda, para TKI ini didata dan diperiksa (BAP)
oleh Satgas People Smuggling Polda NTT. Saat proses pemeriksaan, Kadis Sosial
NTT, Piter Manuk, yang hendak melihat kondisi para TKI itu, tak dipersilahkan
masuk. Pintu masuk menuju ruang pemeriksaan, dijaga ketat sejumlah anggota Dit
Shabara Polda NTT. Dari informasi yang diperoleh Timor Express (grup JPNN),
menyebutkan, semua KTP (Kartu Tanda Penduduk) TKI NTT yang dideportasi
pemerintah Malaysia tersebut, dipalsukan oleh PJTKI yang mengirim mereka.
Menariknya, kata sumber itu, ketika para TKI tersebut
ditanya siapa yang mengirim mereka? Hampir semuanya menunjuk ke arah PJTKI yang
sedang demo. "Waktu kita tanya siapa yang kirim kamu ke Malaysia, mereka
tunjuk orang-orang yang sedang demo waktu di Bandara El Tari. Para TKI itu
masih kenal dengan orang yang mengirim mereka," ungkap sumber koran ini. (mg-11/rsy)