Minggu, 23 Februari 2020

Prima: “Terima Kasih Sudah Memaafkan Saya”

PRIMA: “TERIMA KASIH SUDAH MEMAAFKAN SAYA”

Prima Gaida Jurnalita Bahrain, tahanan Subditcrime Polda NTT atas kasus ujaran kebencian (hate space) melalui media sosial Facebook menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh umat Kristen di Kota Kupang dan NTT umumnya yang telah membuka pintu maaf bagi dirinya.

Pernyataan tersebut dikemukakan Prima kepada Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt Dr Mery Kolimon saat pertemuan terbatas di ruang kerja Pdt Mery, Selasa (6/6).

Turut mendampingi Prima antara lain Muhammad Ali ayahanda Prima, suami dan putri bungsunya, Direktris PIAR NTT Sarah Lery Mboeik, Staf PIAR Paul SinlaEloE, dan sejumlah pendeta GMIT.


Di hadapan semua yang hadir, Prima juga menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak seperti Brigade Meo, PIAR NTT, Sinode GMIT, MUI NTT, Polda NTT, dan sejumlah pihak yang telah mendukungnya sehingga ia kini bisa ditangguhkan penahanannya oleh Polda NTT.

Seperti yang dikemukakan Direktris PIAR NTT Sarah Lery Mboeik kepada VN, kemarin usai pertemuan tersebut, ayahanda Prima juga menyampaikan permohonan maaf dari keluarga besar Prima atas semua kejadian yang terjadi selama ini.

Keluarga juga menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada semua umat Kristen yang sudah memaafkan putrinya sehingga Prima bisa berkumpul lagi bersama keluarganya.

Sarah tak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak khususnya Brigade Meo yang sudah memberi arti sesungguhnya dari memaafkan dan pengampunan.

“Terima kasih kepada Bapak Kapolda NTT Pak Agung yang telah membuka ruang untuk saling komunikasi. Tak lupa pula terima kasih kepada Pdt Adi Nggi dari Brigade Meo, Pdt Mery dari Sinode GMIT, Keuskupan Agung, pimpinan Agama Hindu dan Budha, Ketua MUI NTT Abdulkadir Makarim yang selalu membangun kesejukan antarumat beragama di NTT.

Ia juga menyampaikan terima kasih juga untuk semua media ,baik cetak, online, maupun televisi yang telah memberitakan kabar ini lewat jurnalis damai yang menyejukkan. “Kami dari PIAR NTT hanya ingin merawat jembatan keberagaman di NTT,” tegasnya.

Untuk diketahui, proses pencambutan laporan polisi terhadap Prima oleh Brigade Meo lahir setelah pada 31 Mei lalu, PIAR dan sejumlah pihak meminta izin kepada Kapolda NTT untuk bisa berdialog dengan Prima di tahanan. Dalam pertemuan itu, Prima membuka hati dan menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada semua umat Kristen dan ingin bertemu dengan Brigade Meo.

PIAR kemudian menyampaikan hal itu kepada pimpinan Brigade Meo Pdt Adi Nggi. Singkat cerita, Pdt Adi juga sudah berniat bertemu Prima. Dan atas izin Kapolda, ketiga pihak akhirnya bertemu dan puncaknya pada Senin (5/6) lalu, Brigade Meo menarik laporannya dan membuat sendiri permintaan penagguhan penahanan terhadap Prima.

Pigura Toleransi
Sementara itu, Ketua Brigade Meo Pendeta Ady Nggi mengatakan, keputusan memaafkan Prima Guida atas beberapa dasar pertimbangan.

Pertama, kesalahan yang dilakukan Prima Guida bisa juga dilakukan oleh siapapun. Pasalnya, saat melakukan kesalahan Prima sedang dalam keadaan tidak terkontrol saat sedang berbicara.

Kedua, dalam pertemuan sebelumnya dengan Prima, Prima telah mengungkapkan penyesalan atas apa yang telah dilakukanya. Ia mengakui ungkapannya melalui Facebook berdampak luas.

“Sudah ada ungkapan penyesalan yang dianggap sepele berdampak luas dan dia menyesal dan minta maaf. Pantas dan harus saya ampuni karena pengakuan dan penyesalan sudah dilakukan dengan tulus dan dengan mencabut laporan, ” ungkapnya.

Dasar yang ketiga adalah memberikan pesan kepada orang di luar NTT bahwa NTT berbeda dengan orang lain. Pengampunan dilakukan tidak setengah-setengah. Perbedaan itu ada tapi orang NTT menghargai perbedaan dan wilayah lain dapat belajar di NTT.

Ia berharap, kasus seperti yang terjadi ini tidak terulang kembali sehingga Indonesia rukun dan damai. Slogan rukun dan damai tidak hanya sebatas slogan tapi bisa dibuktikan dan dilakukan.

Wakil Sekretaris MUI NTT mewakili Ketua MUI dan pengurus MUI NTT, Boli Tonda Baso mengatakan pemberian maaf ini menjadi sebuah pigura yang menjadi contoh bersama bahwa media sosial berdampak negatif dan positif tergantung bagaimana kita menggunakannya.

“Kejadian ini menjadi pelajaran buat kita semua menggunakan medsos. Selain itu, momentum itu adalah sebuah buktii bahwa damai itu ada dan damai itu adalah milik kita semua. Jika kita semua telah duduk bersama itulah damai kita semua,” ujarnya.

Ayahanda Prima Muhammad Ali menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam proses penangguhan penahanan terhadap anaknya. Ia akan mengawal Prima dan keluarganya agar kasus seperti ini tidak terulang kembali.

“Dari keluarga menyampaikan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat NTT atas apa yang dilakukan anak saya,” pungkasnya.
TRANSLATE
English French German Spain Italian DutchRussian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
OMong POLitik:
Pertemuan antara para saudagar dengan para pekerja politik, biasanya diakhiri dengan persekongkolan untuk melawan kepentingan publik dan atau permufakatan jahat untuk mengangkangi hak politik rakyat, demi lestarinya dinasti politik...

POPULER MINGGU INI:

AKTIVITAS
 BUKU: PENANGANAN KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
BUKU: TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
BUKU: MEMAHAMI SURAT DAKWAAN