PERAN
AKTIF MASYARAKAT SANGAT DIBUTUHKAN
UNTUK
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN HUMAN TRAFFICKING
https://www.teropongntt.com/peran-aktif-masyarakat-sangat-dibutuhkan-untuk-pencegahan-dan-penanganan-human-trafficking/,
Senin, 30 Oktober 2017
TEROPONGNTT,
KUPANG
- Pasal 57 UU nomor 21 tahun 2017 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan
Orang (PTPPO) menyebutkan, selain pemerintah daerah, masyarakat merupakan
salah satu komponen stakeholder yang memiliki kewajiban untuk melakukan
pencegahan perdagangan orang.
Hal tersebut dikatakan Koordinator Devisi
Anti Korupsi PIAR NTT, Paul SinlaEloE, saat membawakan materi pada acara Dialog
Bersama Masyarakat dari Tujuh Kelurahandi Kecamatan Oebobo, yang
diselenggarakan Lembaga Rumah Perempuan Kupang, di Hotel Olive Kupang, Senin
(30/10/2017). Paul SinlaEloE membawakan materi tentang pencegahan dan
penanganan perdagangan.
Menurut Paul SinlaEloE, sesuai UU nomor 21
tahun 2017 tersebut, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk pencegahan
dan penanganan human trafficking, selain peran pemerintah.
Dikatakan Paul SinlaEloE, dalam pasal 60 ayat
1 dan 2 ,juga disinggung mengenai keterlibatan masyarakat yang keberadaannya
sangat penting dalam melakukan upaya pencegahan dan penanganan masalah
perdagangan orang. Apalagi masalah perdagangan orang sering terjadi setiap
tahunnya.
Dalam pencegahan dan penanganan tindak pidana
perdagangan orang, kata Paul SinlaEloE, tentunya tidak bisa dilakukan sendiri.
Untuk itu, dalam upaya pencegahan, hal penting yang perlu dilakukan yakni harus
teroganisir. Masyarakat perlu membangun koordinasi dengan stakeholder terkait,
yakni pemerintah, tokoh masyarakat, LSM maupun pihak-pihak terkait lainnya.
“Masyarakat yang
terlibat dalam pencegahan tindak pidana perdagangan orang, sesuai amanat
undang-undang, patut mendapat perlindungan hukum. Pencegahan tindak pidana
perdagangan orang perlu bertindak adil, walaupun pelaku adalah keluarga kita,
tetap perlu diproses. Karena melakukan perdagangan orang, berarti sudah
melanggar Undang-Undang nomor 21 tahun 2017,” kata Paul SinlaEloE. (lia)