PAUL SINLAELOE:
JANGAN PERMALUKAN GUBERNUR NTT SOAL TANAH RSJ NAIMATA
https://www.realitarakyat.com/2019/04/30/paul-sinlaeloe-jangan-permalukan-gubernur-ntt-soal-tanah-rsj-naimata/, Selasa, 30 April 2019
Paul SinlaEloE, Koordinator Advokasi PIAR NTT |
Kupang,
realitarakyat.com – Status tanah Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata kian
memanas. Terkait hal itu PIAR NTT angkat bicara.
Paul
SinlaEloE selaku Koordinator Advokasi PIAR NTT ketika menghubungi wartawan,
Selasa (30/4) malam menegaskan bahwa jangan permalukan Gubernur NTT terkait
dengan lahan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata.
Untuk itu, kata Paul, pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) NTT dapat menjelaskan Gubernur NTT siapa yang memiliki hak atas lahan RSJ Naimata.
Untuk itu, kata Paul, pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) NTT dapat menjelaskan Gubernur NTT siapa yang memiliki hak atas lahan RSJ Naimata.
Menurut
Paul, Gubernur merupakan sebuah jabatan sehingga tidak memiliki hak apapun atas
lahan RSJ Naimata.
“BPN
harus jelaskan Gubernur NTT yang mana yang punya hak atas lahan itu, apakah
Gubernur, Viktor Bungtilu Laiskodat, Frans Lebu Raya, Piet A Tallo atau Herman
Musakabe. Dan, Gubernur adalah jabatan tidak punya hak atas lahan dimanapun,”
tegas Paul.
Menurut
Paul, selain itu pihak BPN khususnya Y. Flori Nepa wajib menjelaskan status
tanah tersebut, apakah milik Pemerintah Provinsi NTT, Gubernur NTT ataupun
masih milik warga.
Ditegaskan
Paul, jika warga tidak pernah menjual atau menghibahkan tanah tersebut kepada
pihak Pemerintah Provinsi NTT atau siapapun maka patut diduga kuat adanya
permainan dalam permainan penerbitan sertifikat oleh pihak BPN.
Paul
juga meminta agar Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat memanggil pihak BPN
NTT khususnya Y. Flori Nepa salah satu petugas BPN NTT untuk mempertanggung
jawabkan pernyataannya tersebut.
“Saya minta Gubernur
NTT, Viktor Bungtilu agar panggil Y. Flori Nepa petugas BPN untuk jelaskan
pernyataannya itu,” pinta Paul.(rey)