TKW KORBAN
PENYEKAPAN DI MEDAN PERNAH LAPOR POLISI TAPI DIDIAMKAN
https://www.lintasntt.com/tkw-korban-penyekapan-di-medan-pernah-lapor-polisi-tapi-didiamkan/, Selasa, 4 Maret 2014
Kupang—Lintasntt.com::
Kematian dua tenaga kerja wanita (TKW) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang
disekap di Medan, Sumatera Utara, bisa dipindahkan jika polisi menindaklanjuti
laporan korban.
Laporan
penyekapan TKW yang disampaikan Eri Ndun, salah satu korban penyekapan yang
berhasil meloloskan diri dan dikembalikan ke Kupang pada tanggal 18 Januari
2013. Ia kemudian datangi Polda Nusa Tenggara Timur untuk menyiarkan penyekapan
pada 5 Februari 2013 dengan nomor laporan LP/32/II/2013/SPKT.
Dalam
laporan ke polisi, Eri meminta tiga hal yang diperjuangkan gajinya yang belum
pernah diperolehnya selama bekerja, kepastian hukum atas laporan perjuangan
yang menimpa sendiri, meminta pihak kepolisian segera memulangkan kawan-kawannya.
Sesuai
laporan Eri kepada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Penguatan Institusi dan
Advokasi Rakyat (PIAR) NTT mengatakan, ia bersama 25 perempuan dari berbagai
kampung di pedalaman Nusa Tenggara Timur menjadi korban perdagangan manusia dan
dieksap di Medan. “Tidak berhasil demi jaringan perdagangan manusia ini tidak
dilakukan oleh pihak kepolisian,” kata Paul Sinlaeloe, aktivis PIAR NTT.
Menurut
Eri, ia menentang diri sendiri karena tidak tahan terhadap siksaan yang
dilakukan majikan mereka. Eri melepaskan diri dengan cara melompat dari lantai
4 gedung mereka disekap pada malam pergantian tahun baru 2013. Beruntung ia
selamat.
Saat
itu menurut Dia, kadang-kadang datang ke lokasi kejadian, namun tidak ada
tindaklanjut. Eri akhrinya kembali ke Kupang dalam kondisi sakit. Eri dan
teman-teman bekerja di rumah sarang burung walet di Jalan Brigjen Katamso Gang
Family No. 77 dan 79, Lingkungan I, Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan
Johor. Mereka disekap oleh majikan bernama Mohar, 45. Karena tidak ada
tindaklanjut dari polisi, dua rekan Eri yaitu Marni Baun dan Rista Bota berlalu.
Rista dan Marni meninggal di Rumah Sakit Methodis Jln. Thamrin Medan dalam
waktu yang berbeda.
Diketahui
saat sakit dan tidak tertolong saat dibawa ke rumah sakit. Akan tetapi dugaan
Erni, dua sahabatnya itu ditinggal dipicu mengikuti pertengkaran. Sebenarnya
kata Dia, masyarakat yang tinggal di dekat lokasi penyekapan pernah melaporkan
kejadian penyekapan TKW di Polresta Medan, tidak ditindaklanjuti. Wartawan
koran lokal Iblis (Detektif Pemantauan) bahkan sempat mengeluarkan seorang
korban bernama Ida Sonbaee dari rumah Mohar pada tanggal 5 Juli 2013.
Wartawan ini bahkan melibatkan
pihak Polsek Deli Tua, Medan. Polsek Deli Tua membantah teman-teman Ida yang
lain Alasannya, menyanyikan berita dan teman-teman hanya beropini untuk
mengeluarkan teman-teman Ida yang mengeluarkan 25 orang itu. (Sumber: satutimor.com)